“…Semakin banyak memberi, semakin banyak menerima…”
MOVE (community service based-vocational electrical education) merupakan pembelajaran teknik instalasi listrik yang dikerjakan di rumah warga secara langsung. Pada tahun 2012, program ini didorong karena keterbatasan fasilitas ruang praktikum, sehingga perlu lokasi yang mendukung dan pilihan jatuh pada rumah warga masyarakat sekitar. Sebagai sekolah yang baru berdiri, fasilitas ruang praktikum SMKN 1 Paringin masih belum memadai. Seiring waktu, permintaan juga mulai muncul, maka sejak 2018, MOVE kemudian dikembangkan, menjadi 2 sasaran yaitu MOVE-ECO(non profit oriented) dan MOVE-PLUS(profit oriented). Model Konsep MOVE dapat dilihat pada laman Teaching Factory, sementara model prosedur/skenario pembelajaran MOVE bisa disimak di bawah ini:
......bahwa pendidikan harusnya bersumber dari kebutuhan dan kembali lagi ke masyarakat (John Dewey).
MOVE-ECO, berpijak pada kesadaran akan pentingnya menumbuhkan kepedulian pada kondisi masyarakat sekitar dalam diri siswa. Setiap tahun siswa Teknik Ketenagalistrikan SMKN 1 Paringin terlibat aktif dalam proyek sosial perbaikan instalasi listrik di masyarakat. Proyek-proyek tersebut mencakup instalasi penerangan rumah warga, penggantian komponen, dan perbaikan alat listrik. Setiap tahun, mereka secara rutin melakukan instalasi penerangan rumah warga untuk meningkatkan kualitas infrastruktur listrik di lingkungan sekitar. Warga masyarakat yang dijadikan sasaran MOVE-ECO adalah yang dalam kategori low income dibuktikan dengan kepemilikan sambungan listrik 450-900VA (bersubdisi dari pemerintah). Masyarakat tidak perlu membayar jasa pemasangan/perbaikan dan bagi yang tidak mampu maka bahan perbaikan instalasi listirk juga digratiskan. Program ini merupakan bentuk kemitraan Teknik Ketenagalistrikan SMKN 1 Paringin, masyarakat sekitar, dan mitra industri "CV. Sumber Sekawan" yang bergerak di bidang instalasi listrik. Pembelajaran disiapkan mengacu pada 4 pilar Teaching factory serta penerapan yang berbasis pada community service melalui 4 fase yaitu investigation & preparation, action, reflection and demonstration.
Penilaian terdiri atas dua aspek:
a) Hard Skill: standar proses dan hasil instalasi listrik yang dipasang, dinilai oleh mitra industri.
b) Soft Skill: kepuasan hasil kerja, yang dinilai langsung oleh pelanggan.
Hasil akhir dari penilaian ini akan masuk dalam penilaian sumatif mata pelajaran produktif Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Implementasi model ini dapat dilihat dalam tautan berikut :
Upaya kami dalam memberikan dampak positif di masyarakat Kalimantan Selatan adalah melalui pemasangan instalasi listrik. Kami menyadari bahwa akses listrik yang andal adalah kunci untuk memajukan kehidupan sehari-hari, terutama di daerah yang mungkin belum terjangkau oleh layanan listrik konvensional.
2. Pemasangan Solar Panel
Kami juga selalu berkomitmen untuk memanfaatkan sumber daya energi terbarukan. Salah satu langkah yang telah kami ambil adalah melalui pemasangan panel surya dalam skala kecil. Energi matahari yang terbarukan ini memberikan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik.